Kamis, 14 Agustus 2008

JAFF 3 2008


JOGJA NETPAC ASIAN FILM FESTIVAL



Tanggal 8 Agustus bersama finalis LA Indie Movie dari Jakarta saya berangkat ke Jogjakarta untuk mengikuti JAFF ke 3. Sebagaimana kesepakatan dalam pertemuan di SET Jakarta, kami akan berangkat naik kerata api 8 Agustus malam, dengan harapan bisa sampai di Jogjakarta 9 Agustus pagi dan dapat mengikuti pembukaan acara di Taman Budaya Jogjakarta.
Malam itupun perjalanan berjalan dengan lancar, shubuh pagi kami sampai di Stasiun Tugu. Beberapa waktu menunggu mobil jemputan, akhirnya Mbak Fira Koordinator LA Indie Movie datang, lalu kamipun meluncur ke Jayeng Prawiran Rumah Mas Garin Nugroho tempat kami nginap beberapa hari di Jogjakarta.
Banyak hal kenangan-kenangan yang perlu di ceritakan, tetapi pertemuan dengan Filmmaker internasional menjadikan acara itu menjadi begitu berkesan.
Gertjan Zuilhof dari Belanda memberi motivasi bahwa kita harus berkarya, Dorothee Wenner dari International Filmestspiele Berlin memberi pin kenang-kenanganyang dibawanya khusus dari Berlin, setelah itu menagih secara karya saya untuk di bawanya ke Berlin. Dalam diskusi ketika rehat, Dorethee menegaskan bahwa Bulan, Luka, dan Senja yang akan diproduksi harus bagus dan dikirim ke Berlin Festival. Kun Lame (Leader of Light) dari Singapura menggebu-gebu bahwa kita harus menentukan pilihan dan maksimal dalam pilihan itu. Dia pendatang baru dalam film Singapura, tetapi dia berani menyatakan bahwa Film adalah hidupnya, sehingga akhirnya pun dia menukar namanya menjadi Kun Lame. Sementara itu Chalida Uabumrungjit bicara banyak hal tentang Film Thailand yang mulai diakui dunia. Selain mereka dalam sesi Inspiring Morning, ada Mas Garin Nugroho dari Indonesia, Philip Cheah dari Singapura, dan Direktur Kanoon dari Iran.
Selain mereka tentu banyak pembuat film dari Indonesia hadir, menawarkan karya masing-masing untuk meneguhkan kebudayaan dunia.

Tidak ada komentar: